Sabtu, 08 September 2018

Lapas Sukamiskin Bandung

Bulan Juni - Juli 2018 saya dapat kesempatan berkunjung ke Lapas Sukamiskin di Bandung. Tapi  kemudian kalapasnya Bapak Wahid Husein kena OTT alias Operasi Tangkap Tangan KPK.

Di lapas Sukamisin ini ada jam kunjungannya yang pasti seperti jam kunjung di Lapas yang lain dan sebelum berkunjung kita harus meninggalkan KTP juga difoto di form kunjungan (Aduh kenapa kemarin formnya kok lupa motoin ya)
Dibawah ini adalah jam kunjung Lapas Sukamiskin Bandung
Jadwal Kunjungan
Lapas Sukamiskin

Lapas ini merupakan Lapas Pariwisata yang diresmikan oleh Kemenkumham Bapak Patrialis Akbar tanggal 2010. Disebut Lapas Pariwisata karena bangunannya  sebagai cagar budaya kota Bandung  juga karena ada sebuah kamar yang pernah ditempati presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan sekarang kamar itu dijadikan museum. Jadi tidak dipakai sebagai kamar.



Pada saat berkunjung kesana saya memang melihat banyak wajah - wajah yang biasa nongol di TV salah satunya adalah Bapak Jero Wacik, mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (2004 - 2011) dan kemudian sebagai menteri ESDM (2011 - 2014)  yang tersandung kasus  korupsi. Tapi banyak yang saya gak tahu juga karena saya ini termasuk paling jarang nonton TV. Saya taunya sih mereka pejabat atau pengacara cuma gak tau aja nama - namanya. Hmmmm gak update banget yah diriku :'(


Lapas Sukamiskin di Bandung ini seperti lapas lainnya merupakan lapas yang ketat lho. Bahkan ketat banget menurut saya. Ya iya lah namanya juga Lapas ya? Kalau gak ketat itu masuk pasar tradsional. Apa memang saya aja yang gak tau ya seketat apa Lapas itu karena saya belum pernah berkunjung ke Lapas sampai usia saya segini dan ini pertama kalinya saya berkunjung ke Lapas.  Kalau penjara yang di kantor polisi pernah sih saat ada adik Ipar yang kebetulan kena kasus pidana.   Ketika masuk sana yang pasti semua peralatan elektronik termasuk hape harus disimpan di meja pemeriksaan. Terus ada juga pemeriksaan badan (diraba) , pemerikasaan tas (dibongkar)  juga ada logam detektornya. Dan kalau petugasnya masih gak yakin di dekat logam detektor bisa digeledah lagi lho dan ini terjadi sama keponakanku padahal dia gak bawa apa - apa juga sih. Hihi....wajahnya mencurigakan kali ya sampai diperiksa segitunya.
Juga pernah ada cerita. Tapi cerita aja sih karena saya gak lihat langsung ya ketika ada yang ketahuan bawa hape, hapenya dibanting oleh Kalapasnya. Nah ini yang bikin anak saya pas ikut kesana sampe benar - benar takut dan ninggalin hapenya dirumah. Dan sayapun pernah kena marah Si Kecil gara - gara nekad bawa dan dianya yang takut. Sejak itu kalau ke Lapas Sukamiskin gak bawa hape lagi.


Kemarin sih disana sempat lihat foto awal berdirinya Lapas Sukamiskin oleh arsitek Eropa yang juga guru dari Ir Soekarno yaitu  Prof. CP Wolff Scjoemaker pada tahun 1918.  Tetapi baru difungsikan tahun 1924. Saya sempat minta ijin memfoto pigura itu tapi tidak diijinkan oleh petugas. Maunya sih buat nulis di blog ini. Tapi browsing - browsing mbah  Google ada foto yang sama persis seperti yang ada di lapas Sukamiskin.

Kapasitas huni Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Sukamiskin 552 orang, sedangkan jumlah hunian 432 orang terdiri dari Tahanan 6 orang dan Narapidana 426 orang per 3 September 2018. (http://smslap.ditjenpas.go.id/).
Selama saya berkunjung kesana menurut saya bagus lho pembinaan untuk para napinya karena ada Subuh berjamaah, belajar ngaji buat yang belum bisa mengaji, pengajian tiap berapa hari sekali juga ada . Selain itu mereka yang ada di dalam sana juga menghasilkan karya lho yaitu sebuah album yang diproduksi secara indie yang akhirnya saya baru tau juga  berkolaborasi dengan pihak luar Lapas. Album ini berisi 11 lagu yang sebagian besar liriknya ditulis oleh narapidana di lapas Sukamiskin. Kemudian nada basic lagunya dibuat oleh Kang M Irfan Hidayatullah,  mas Riza Ahmad dan mas Raden Agung Hermawan yang melakukan proses aransemen dan menggubah-mempercantik nada2 yang sudah ada.
Lalu proses rekaman vokal dibagi 2 kota yaitu Bandung dan Jakarta. Kang Irfan  mendirect rekaman di Bandung dan mas Raden Agung Hermawan mendirect rekaman vokal di Jakarta.
Untuk penyanyi dipilih dari berbagai macam latar belakang profesi, mulai pedagang restoran Padang, pedagang telor, pendongeng, hingga Dosen sastra Unpad. Jadi gak pake artis terkenal.
Yang pengen membeli album ini diedarkan secara indie silahkan  menghubungi nomer pada gambar ya..

Gambar dari FB M. Irfan Hidayatullah


Semoga album ini menjadi alternatif pilihan masyarakat dan pecinta musik Indonesia.


CD Terimakasih Penjara
Dari Ayah Ais. 

Saya pernah membaca cerita di FB teman tulisan dari dr. Ni Nyoman Indira Koordinator dan  sahabat Siti Fadilah Supari mantan menteri Kesehatan tahun 2004 - 2009 yang dipenjara karena suatu kasus suap. Beliau menuliskan para perempuan (khususnya) yang dipenjara itu sebenarnya tidak bersalah. Mereka hanyalah korban dari sistem yang ada. Hal tersebut terjadi karena pemerintah tidak turun dan mencari tahu apakah yang terjadi kepada mereka hingga mereka terpaksa melakukan hal yang salah.
Keadilan bukan hanya milik para penguasa. Keadilan adalah milik semua orang yang ada di negeri ini. Tuhan Maha Melihat dan Maha Adil .
Begitupun mereka yang ada di dalam penjara Lapas Sukamiskin ini  akan ada hikmah buat semuanya karena Allah pasti punya rencana yang lebih baik buat orang - orang yang ada di dalam sana, rencana yang lebih indah daripada rencana manusia sendiri.  Dan semoga mereka semua bisa menjalaninya dengan ikhlas. Aamiin......

Aufeeya dengan latar gazeboo
Dan kolam ikan


Ustadz LHI Dan Aufeeya


NB : Mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan nama dan lain-lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar