Alhamdulillah di awal tahun 2019 ini akhirnya kita bisa pindah rumah.
Itu setelah 3,5 tahun (kalau gak salah ingat ya) kita ngontrak.
Yeaaaiiiiii senang banget.
Yupssss tepatnya tanggal 16 Januari 2019 kemarin kita pindah ke desa Suko kecamatan Sukodono Sidoarjo.
Nah loh kok kayak jauh banget ya. Maksudnya jauh dari kota ( Sidoarjo dan Surabaya) dan jauh dari sekolah anak (baca : Feeya) yang masih di Sawotratap Sidoarjo
Sebenarnya iya, tapi kita fine - fine aja dan perjalanan yang jauh itu kita nikmati sambil tolah toleh. Tolah - toleh maksudnya "menggambar" ada makanan enak dimana, petshop dimana (buat beli makanan kucing), pasar dimana plus menggambar yang lainnya. Karena baru kemarin saya tahu di dekat sini ada kolam renang dan dokter hewan juga lho.
Pak Bojo membeli tanah , yupsss tanah kosong yang ukurannya memang gak terlalu luas dari rumah kita sebelumnya di Lawang. Hihihi.... jangan dibandingin ya tanah di Lawang dan di Sidoarjo. Jauh beda Men.
Kalau di Lawang kemarin kalau gak salah ingat dengan 300 juta dapat rumah panggung Palembang + luas tanahnya 186 m2. Itu tahun 2012 ya persis saat Feeya masih bayi.
Karena rumah panggung makanya bawahnya jadi kelihatan luas banget. Plus banyak pepohonan termasuk kelengkeng (peninggalan Abah Iskandar pemilik sebelumnya) yang tak pernah berbuah (entah salah tanaman mungkin ya).
Ini penampakan rumahnya.
Rumah Palembang di Lawang |
Akhirnya karena butuh uang kita jual dengan harga lumayan juga sih (lumayan untung maksudnya) ke salah satu pejabat di Surabaya dulunya. Sekarang tahun 2019 ini setahu saya beliau sudah pensiun tapi nyaleg untuk daerah Surabaya dari partai demokrat. Semoga sukses ya Pak.
Beliau juga gak pernah masuk rumah dan lihat kondisi lho setahu saya. Cuma lihat gambar iklan di OLX dan langsung oke. Gak tau lagi kalau beliau sempatin lihat rumah dari luar ya karena dulu awal saya beli rumah itu kayak "Love at First Sight". Jadi memang lihat dari luar aja sudah jatuh cinta tanpa harus lihat dalamnya. Mungkin seperti itu juga Bapak satu ini. Kata beliau rumahnya mau direnovasi. Sakti benar ya beliau tanpa melihat dalamnya sudah tau kalau rumahnya butuh renovasi. Hehe... Jelas pastinya karena sudah 3 x ganti pengontrak. Tetapi dari ketiganya yang paling merawat itu saat dikontrak orang Taiwan. Mr Hsiao kalau gak salah ingat.
Cuma selama transaksi kita gak pernah ketemu langsung (maklum orang penting), jadi semuanya diurus anak buahnya Pak ..... (Lupa namanya karena yang berhubungan suami bukan saya).
Nah saat transaksi jual beli di notaris (Surabaya) ternyata yang maju adalah anaknya. Inisialnya BAW.
Sengaja inisial aja ya toh gak kenal juga juga menjaga nama baik beliau.
Untuk rumah di Sukodono ini ukurannya 50 m2. Dan dibangun sama Pak Bojo sesuai desain dan kebutuhan juga. Ada taman belakang walau kecil.
Rumah Sukodono Sidoarjo |
Cuma karena uangnya mepet (buat bayar hutang) rumah ini juga masih 80% tapi tetap layak huni kok.
Doakan kami ya agar berkah di rumah baru kita , selalu dilancarkan rezekinya jadi keluarga Samawa dan bisa segera menyelesaikan finishing rumah ini. Aaminn Aaminn YRA
Dan untuk saudara dan teman - teman pembaca blog yang masih kontrak atau numpang ortu semoga disegerakan memiliki rumah sendiri ya. Aaminn (yang kenceng). Yang sudah ada rumah semoga bisa nambah lagi rumahnya buat investasi. Aaminn......
Sekecil apapun rumah kita harus selalu disyukuri ya.
Maaf tulsan ini bukan termasuk riya atau pamer ya. Saya menulis ini cuma untuk mengingat tanggal saja kapan kami pindah kesini.
Kalaupun ada kesan riya saya Mohon Maaf Lahir dan Batin dari lubuk hati terdalam.
#RumahBaru2019
#RumahBaru
#NewHouse2019
#NewHouse
#mynewhouse
Tidak ada komentar:
Posting Komentar